Sholat dhuha merupakan salah satu sholat sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim. Sholat ini dapat dikerjakan mulai dari 2 rakaat hingga 12 rakaat. Bagi yang ingin memulai mengamalkan sholat dhuha, ada baiknya untuk mempelajari tata cara sholat dhuha 2 rakaat terlebih dahulu.
Definisi Sholat Dhuha
Sholat dhuha secara bahasa berarti sholat yang dikerjakan pada waktu dhuha, yaitu waktu setelah matahari terbit hingga menjelang waktu zuhur. Dalam istilah fiqih, sholat dhuha adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu dhuha.
Waktu dhuha sendiri dimulai sekitar 20 menit setelah matahari terbit hingga 15 menit sebelum masuknya waktu zuhur. Sholat dhuha memiliki keutamaan dan manfaat yang besar bagi pelakunya, sehingga dianjurkan untuk dikerjakan setiap hari.
Niat Sholat Dhuha 2 Rakaat
Sebelum melaksanakan sholat dhuha 2 rakaat, hal pertama yang harus dilakukan adalah membaca niat. Niat sholat dhuha 2 rakaat adalah sebagai berikut:
Usholli sunnatadh dhuhaa rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”
Niat ini dapat dibaca dalam hati saat takbiratul ihram atau sebelum memulai sholat. Membaca niat sholat dhuha hukumnya sunnah menurut madzhab Syafii dan Hambali.
Tata Cara Sholat Dhuha 2 Rakaat
Setelah membaca niat, berikut adalah tata cara sholat dhuha 2 rakaat yang dapat dilakukan:
- Takbiratul ihram dengan mengucapkan “Allahu akbar”.
- Membaca doa iftitah (sunnah):
- Membaca surat Al-Fatihah.
- Membaca surat Ad-Dhuha pada rakaat pertama:
- Rukuk dengan membaca:
- I’tidal dengan membaca:
- Sujud dengan membaca:
- Duduk di antara dua sujud dengan membaca:
- Sujud kedua dengan membaca:
- Berdiri untuk rakaat kedua dan mengulangi gerakan sholat seperti pada rakaat pertama, namun membaca surat As-Syams pada rakaat kedua:
- Rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua seperti pada rakaat pertama.
- Tasyahud akhir dan salam.
- Membaca doa sholat dhuha.
Allahu akbar, kabiiraa, wal-hamdu lillaahi katsiiraa, wa subhaanallahi bukratan wa ‘ashiilaa. Innaee wajjahtu wajhiya lilladzi fatharis-samaawaati wal-ardha, haniifam muslimaa, wa maa ana minal-mushrikiin. Inna salaatee, wa nusukee, wa mahyaaya, wa mamaatee lillaahi rabbil-‘aalamiin. Laa syariika lahu, wa bidzaalika umirtu wa ana minal-muslimiin.
Wad-dhuhaa, wal-laili idzaa sajaaa, maa wadda’aka rabbuka wa maa qalaa, wal-aakhiratu khairum laka minal-ulaa, wa lasaufa yu’tiikal-laahu fa tardaa, a lam yajidka yatiiman fa aawaa, wa wajadaka dhaallan fa hadaa, wa wajadaka ‘aa’ilan fa aghnaaa, fa ammaal-yatiima falaa taqhar, wa ammass-saa’ila falaa tanhar, wa ammaa bini’matir-rabbika fahaddits.
Subhaana rabbiyal-‘azhiimi wa bihamdihi.
Sami’allaahu liman hamidah, rabbanaa lakal-hamdu mil’us-samaawaati wa mil’ul-ardhi wa mil’u maa syi’ta min syai’in ba’d.
Subhaana rabbiyal-a’laa wa bihamdihi.
Rabbighfir lii warhamnii wajburnii warfa’nii wahdinii wa ‘aafinii wa rzuqnii.
Subhaana rabbiyal-a’laa wa bihamdihi.
Wash-shamsi wa dhuhaa-haa, wal-qamari idzaa talaa-haa, wan-nahāri idzaa jallaa-haa, wal-laili idzaa yaghshaa-haa, was-samā’i wa maa banaa-haa, wal-arḍi wa mā ṭahā-hā, wan-nafsi wa mā sawwā-hā, fa-al-hamahā fujūrahā wa taqwā-hā, qad aflaha man zakkā-hā, wa qad khāba man dassā-hā, kadzdzabat thamūdu bi-ṭaghwā-hā, idzin ba’atha asyqā-hā, fa-qāla lahum rasūlu-llāhi nāqata-llāhi wa suqyā-hā, fa-kadzdzabū-hu fa-‘aqarū-hā fa-damdama ‘alaihim rabbuhum bi-dzanbi-him fa-sawwā-hā, wa lā yakhāfu ‘uqbā-hā.
Doa Setelah Sholat Dhuha
Setelah selesai melaksanakan sholat dhuha 2 rakaat, disunnahkan untuk membaca doa berikut:
Allaahumma innad-duhaa’a duhaa’uka, wal bahaa’a bahaa’uka, wal jamāla jamāluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ‘ismata ‘ismatuka. Allaahumma in kāna rizqī fis-samā’i fa anzilhu, wa in kāna fil-ardhi fa akhrijhu, wa in kāna mu’assiron fa yassirhu, wa in kāna harāman fa ṭahhirhu, wa in kāna ba’īdan fa qarribhu, bi-ḥaqqi duhā’ika wa bahā’ika wa jamālika wa quwwatika wa qudratika, ātinī mā ātaita ‘ibādakas-ṣāliḥīn.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu dan kekuatan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh.”
Waktu Terbaik Sholat Dhuha
Waktu terbaik untuk melaksanakan sholat dhuha adalah pada akhir waktu dhuha, yaitu sekitar 15 menit sebelum masuknya waktu zuhur. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Zaid bin Arqam:
“Sholat orang-orang awwabin (taat; kembali pada Allah) adalah ketika anak unta mulai kepanasan.”
Namun, sholat dhuha dapat dikerjakan sepanjang waktu dhuha, yaitu mulai sekitar 20 menit setelah matahari terbit hingga 15 menit sebelum masuknya waktu zuhur.
Manfaat Sholat Dhuha
Sholat dhuha memiliki banyak manfaat bagi pelakunya, di antaranya:
1. Sebagai Pintu Rezeki
Bagi seorang Muslim yang rajin melakukan sholat dhuha, maka rezekinya akan dilimpahkan oleh Allah SWT. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:
“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (sholat dhuha) niscaya pasti akan aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya.”
2. Pahalanya Setara dengan Ibadah Haji dan Umrah
Seorang Muslim yang rajin melakukan sholat dhuha akan mendapatkan pahala setara dengan orang yang menunaikan haji dan umrah. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik:
“Barang siapa yang sholat Subuh berjamaah kemudian duduk berzikir untuk Allah sampai matahari terbit kemudian (dilanjutkan dengan) mengerjakan sholat Dhuha 2 rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah, sepenuhnya, sepenuhnya, sepenuhnya.”
3. Mendapat Ampunan
Sholat dhuha juga dapat menjadi sarana bagi seseorang yang ingin bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:
“Barang siapa menjaga sholat Dhuha, maka dosa-dosanya akan diampuni walau sebanyak buih di lautan.”
4. Sedekah dengan Tubuh Sendiri
Sholat dhuha bisa diibaratkan sebagai sedekah untuk tubuh kita, khususnya untuk setiap persendian. Dalam tubuh manusia, ada 360 persendian, dan setiap persendian itu butuh ‘sedekah’ sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Ahmad dari Abu Buraidah:
“Dalam diri manusia terdapat 360 ruas tulang, hendaklah ia mengeluarkan 1 sedekah untuk setiap ruas itu. Jika kamu tidak mendapatkan sesuatu yang sepadan, maka cukuplah bagimu sholat Dhuha 2 rakaat.”
Perbedaan Sholat Dhuha 2 Rakaat dan 4 Rakaat
Selain sholat dhuha 2 rakaat, ada juga sholat dhuha 4 rakaat yang dapat dikerjakan. Perbedaan antara keduanya adalah:
Sholat Dhuha 2 Rakaat
- Niat: “Usholli sunnatadh dhuhaa rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa.”
- Bacaan surat: Surat Ad-Dhuha pada rakaat pertama, Surat As-Syams pada rakaat kedua.
- Jumlah rakaat: 2 rakaat.
Sholat Dhuha 4 Rakaat
- Niat: “Usholli sunnatadh dhuhaa arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa.”
- Bacaan surat: Surat Ad-Dhuha pada rakaat pertama dan ketiga, Surat As-Syams pada rakaat kedua dan keempat.
- Jumlah rakaat: 4 rakaat.
Secara umum, tata cara pelaksanaan sholat dhuha 2 rakaat dan 4 rakaat adalah sama, hanya berbeda pada jumlah rakaat dan bacaan suratnya.
Kesimpulan
Sholat dhuha merupakan sholat sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim. Sholat ini dapat dikerjakan mulai dari 2 rakaat hingga 12 rakaat. Bagi